SEKILAS PROFIL
“PONDOK PESANTREN SYEKH muhammad
ARSYAD AL-BANJARY”
DALAMPAGAR
ULU - MARTAPURA timur - KALIMANTAN SELATAN
PENDAHULUAN
Visi dan Misi Pondok Pesantren
Pondok Pesantren Syekh
Muhammad Arsyad Al-Banjary yang hadir ditengah - tengah masyarakat Dalampagar
Ulu Martapura Timur Kalimantan Selatan adalah hasil sebuah kreatifitas para
ulama dan tetuha masyarakat yang dalam kehadirannya mempunyai pandangan bahwa
generasi yang Islami harus selalu dan senatiasa menjadi pilar utama sebuah
komunitas masyarakat dalam menyambung syiar Islam di dunia ini, maka visi dan
misi utama dari kehadiran pondok pesantren ini adalah :
- Mendidik santri (generasi muda Islam) yang mempunyai Akhlaqul Karimah dan mampu menyerap serta memelihara dan mempertahankan nilai nilai Islam Ahlussunnah Wal Jama'ah yang telah diwariskan oleh para Ulama Salafiyah terdahulu.
- Menjadikan santri terampil, mempunyai wawasan luas, dapat berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya menurut nilai ke-Islaman.
- Menumbuhkan dan dan memiliki kecerdasan jiwa, rasa dan karsa terhadap lingkungan sekitar dan sesamanya.
- Mendorong santri agar tumbuh menjadi insan yang inisiatif dan responsive.
- Membentuk santri yang sehat dan kuat secara fisik jasmani dan mentalitas rohani.
Tujuan dan Strategi Pondok Pesantren
Dengan terwujudnya
pembinaan dan pengembangan Pondok Pesantren ini, akan berupaya menggulirkan
aktifitas pendidikan Islamiyah bagi putera-puteri Islam yang memiliki:
- Aqidah yang shohih yang berhaluan Ahlussunnah Wal Jama’ah baik dalam Ke-Tauhidan ( Ilmu kalam ) Akhlaq & Adab (Tasawwuf) serta Fiqh.
- Akal dan Ruhani yang cerdas
- Tubuh dan jasmani yang bersih dan sehat.
- Menguasi dan memahami ilmu-ilmu dasar ke-Islaman untuk dapat membaca kitab kuning (kutubussalafishsholih)
- Mengembangkan nilai - nilai keilmuan yang telah diperoleh kepada keluarga dan lingkungan sekitar dimana berada.
Strategi
pengembangan dan pembinaan kedepan :
- Pelatihan dan pemagangan Administrasi.
- Bea siswa dan perekrutan Asatidzah dan tenaga administrasi
- Pengembangan Kurikulum Pendidikan Ke-Islaman
- Rehabilitasi dan renovasi bangunan fisik
- Pengadaan sarana dan fasilitas penunjang kelancaran pendidikan
- Program bantuan sosial dan kesejahteraan asatidzah.
PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN
Sejarah berdirinya Pondok Pesantren
Cikal bakal lahirnya
Pondok Pesantren “Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary” yang berlokasi di Desa
Dalampagar Ulu Kecamatan Martapura Timur (40 km dari ibukota provinsi
Kalimantan Selatan) adalah dari pengajian dan pesantrian yang dipimpin langsung
oleh Maulana Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary (yang populer dengan sebutan Datuk Kalampayan) sekitar tahun
1774 M – 1812 M. setelah wafatnya beliau, pesantrian (Pengajian Halaqoh
Salafiyah) dilanjutkan dan diteruskan oleh anak-anak dan cucu-cucu serta cicit
Maulana Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary (generasi pertama sampai ketiga)
sekitar tahun 1812 M – 1900 M.
Pada tahun 1900 M – 1931
pesantrian dilanjutkan dan disambung oleh generasi keempat dan kelima dari
Maulana Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary yang antara lain :
- Tuan Guru H. Isma’il Khatib
- Tuan Guru H. Khalid
- Tuan Guru H. Moh. Thoha bin H.M. Sa’ad
- Tuan Guru H. Acil Lamak
- Tuan Guru H. Zainal Ilmi
- Tuan Guru H. Abdullah Khatib
- Tuan Guru H. Ahmad Nawawi
- Tuan Guru H. Syuja
Aktifitas pengelolaan
dan pembinaan pendidikan keagamaan dan keilmuan serta amaliyah terus berlanjut
dan berkembang setelah generasi kelima dari zurriat Maulana Syekh Muhammad
Arsyad Al-Banjary hingga ketujuh sekitar tahun 1931 M – 1988 M. diantaranya
- Tuan Guru HM. Syarwani Abdan (bermakam di Bangil)
- Tuan Guru H. Mohammad Noor Pengulu
- Tuan Guru H. Mohammad Arfan Qadhi
- Tuan Guru H. Bajuri
- Tuan Guru H. Mohammad Anwar
- Tuan Guru H. Ahmad Bahagia
- Tuan Guru H. Salman Jalil
- Tuan Guru H. Abdurrahman Isma’il
- Tuan Guru H. Sirajuddin Ahmad
- Tuan Guru H. Mahmud Arsyad
- Tuan Guru H. Muhammad Hamzah Ibrahim
- Tuan Guru H. Abdul Hamid Syarwani Arfan
Awal mula dari kehadiran
Pondok Pesantren Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary adalah sebuah Madrasah
Ibtidaiyah dan Tsanawiyah yang diberi nama Madrasah “Istiqomah” yang dibangun pada
tanggal 14 Syawwal 1359 H. bertepatan dengan tanggal 01 Juni 1931 M. tanggal
ini dipakai sebagai awal berdirinya Pondok Pesantren Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary
sekarang ini.
Berdirinya Madrasah “Istiqomah” ini mengikuti
corak dan gaya Madrasah Thawalib di-Padang
Panjang. Pemerakarsanya adalah Tuan Guru H. Mohammad Thoha bin H.M.
Sa’ad Padang dan dibawah pimpinan dan asuhan Tuan Guru H. Anwar dan Tuan Guru
H. Muhammad Arfan.
Perkembangan Madrasah
Istiqomah pada tahun 1951 M – 1963 M diganti namanya menjadi Madrasah
Syar’iyyah yang dibina
oleh Tuan Guru H. Zainal Ilmi kemudian dilanjutkan oleh Tuan Guru H. Mohammad
Arfan dibawah pimpinan Tuan Guru H. Salman Jalil kemudian diteruskan oleh Tuan
Guru H. Abdurrahman Isma’il.
Pada tahun 1963 M – 1988
terjadi lagi pergantian nama dari Madrasah Syar’iyyah kepada nama baru Madrasah "Sullamul
'Ulum" (pemberian nama oleh Tuan Guru H. Sya’rani Arief) ini karena
perkembangan Madrasah ditambah dengan tingkat Aliyah Diniyah (menengah atas)
dibawah binaan Bapak H.M. Bakri dipimpin oleh Tuan Guru H. Abdurrahman Isma’il
dan pimpinan harian oleh Tuan Guru H. Mahmud Arsyad.
Pengembangan Pondok Pesantren
Seiring dengan perjalanan
waktu dan dinamika kehidupan beragama, khususnya di Desa Dalampagar Ulu –
Martapura Timur, atas prakarsa pimpinan Madrasah pada waktu itu ( Tuan Guru H.
Abdul Hamid Syarwani ) sejak tahun 1990-an M. sampai sekarang Madrasah Sullamul
Ulum berubah nama dan statusnya ditingkatkan menjadi Pondok Pesantren “Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary”
namun tetap menggunakan nama “Sullamul ‘Ulum” ditiap tingkatan sebagai
penghormatan kepada yang memberikan nama pada waktu itu ( Tuan Guru H. Sya’rani
Arief ) yang mana Pondok Pesantren Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary saat ini
membawahi tingkatan / jenjang pendidikan :
No.
|
J
e n j a n g
|
K
e p a l a
|
Lama
Pendidikan & Kurikulum
|
|
Tahun
|
Kurikulum
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
TKA/TPA "Sullamul 'Ulum"
|
H.M. Fadhil Zein
|
2
|
Lokal Diniyah
|
2
|
MDA "Sullamul
'Ulum"
|
H.M. Fadhil Zein
|
4
|
Lokal Diniyah
|
3
|
MDW "Sullamul 'Ulum"
|
H.M. Fadhil Zein
|
3
|
Lokal Diniyah
|
4
|
MDU "Sullamul 'Ulum"
|
Abdul Halim ZA
|
3
|
Lokal Diniyah
|
5
|
MDT "Sullamul 'Ulum"
|
H.M. Mazani AR.
|
3
|
Lokal Diniyah
|
6
|
MTs "Sullamul
'Ulum"
|
H. Ahmad Daudi
|
3
|
Depag & Diknas
|
7
|
MA "Sullamul
'Ulum"
|
H.M. Irsyad Zein
|
3
|
Depag & Diknas
|
8
|
Majelis Ta'lim
|
Kutubussalafishsholih
|
Pimpinan Pondok
Pesantren sejak berubah nama tahun 1990 M. adalah Tuan Guru H. Abdul Hamid
Syarwani. Dan sejak tahun 1998 M. sampai sekarang ini pimpinan pondok
diserahkan kepada Guru H.M. Fadhil Zein.
Karena Pondok Pesantren
mempunyai jenjang dan tingkat sebagaimana tersebut diatas, maka untuk sub
koordinasi dengan pimpinan pondok dalam hal manajemen kelangsungan pondok
pesantren maka ditiap tingkat dipilih seorang Ustadz sebagai Kepala
masing-masing tingkat seperti tersebut diatas.
Perkembangan terakhir
dari diamika pendidikan keagamaan di sekitar pondok pesantren ini, sejalan
untuk menguatkan eksistensi dan keberadaan pondok pesantren sebagai sebuah
asset ummat yang telah mencetak ribuan insan religus yang tersebar di kawasan
Kalimatan Selatan pada khususnya dan Kalimantan dan sekitarnya pada umumnya.
Maka pada awal Mei 2007 telah dibentuk sebuah yayasan yang mengelola pondok
pesantren ini secara professional dan manajemen pendidikan kekinian dengan nama
Yayasan Al - Arsyadiyah Notaries
Neddy Farmanto, SH. Nomor Akta: 05 tahun 2007
Langkah pertama yang
dibenahi pihak yayasan adalah kembali merestrukturisasi jenjang / tingkat yang berada dilingkungan Pondok
Pesantren Syekh Muhamad Arsyad Al-Banjary melalui sebuah rapat paripurna
yayasan dengan segenap instrumen pondok pesantren pada hari Jum'at tanggal 08
Jumadil Awwal 1428 H / 25 Mei 2007 M. keputusan dituangkan dalam sebuah Berita
Acara Keputusan Nomor : 03-YA/DPU/V/2007 dan berlaku efektif sejak tahun
pelajaran 2007 / 2008 sebagai berikut :
No.
|
J
e n j a n g
|
K
e p a l a
|
Lama
Pendidikan & Kurikulum
|
|
Tahun
|
Kurikulum
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
TKA/TPA
|
H. Ahmady A. Hamid, Lc
|
2
|
Lokal Diniyah & Methode Iqro
|
2
|
Diniyah Awwaliyah
|
H. Ahmady A. Hamid, Lc
|
6
|
Lokal Diniyah
|
3
|
Diniyah Wustho
|
H. Abdul Halim ZA
|
3
|
Lokal Diniyah
|
4
|
Diniyah ‘Ulya
|
H.M. Mazani AR.
|
3
|
Lokal Diniyah
|
5
|
Wajar Dikdas (Paket B) *
|
Muhammad Fadhlan
|
3
|
Diknas/Kemendikbud
|
6
|
Majelis Ta'lim
|
Kutubussalafishsholih
|
*)Program Wajar Dinas dengan nomor dan tanggal piagam penetapan
penyelenggaraan wajar diknas nomor : 335 / 2008 tanggal : 01 Agustus 2008
KEADAAN DAN FASILITAS
PONDOK PESANTREN
Keadaan Lembaga
Ruang Belajar
Dalam kegiatan belajar
mengajar santri saat ini, pondok pesantren mempunyai 16 ruang / lokal belajar
digunakan secara bergiliran pagi dan sore. Untuk kegiatan belajar pagi untuk
tingkat Diniyah Awwaliyah, Diniyah Wustho dan Diniyah Ulya. Dan kegiatan
belajar sore bagi santri TKA/TPA, dan Diniyah Awwaliyah (santri yang masih merangkap
pendidikan di SD) diharapkan kedepannya ruang lokal ini bisa ditambah agar
masing-masing tingkat dapat menempati ruang lokal masing-masing agar
pengelolaan ruang / kelas lebih tertib dan tidak tumpang tindih.
Asrama Santri.
Asrama santri diperlukan
untuk menampung santri yang datang dari berbagai daerah kecamatan dan kabupaten
serta propinsi disekitar pondok pesantren. Saat ini hanya ada sebuah Asrama
putera “Arsyadi” yang dibangun pada tahun 1981 dengan kontruksi kayu dua lantai
yang dibangun oleh Yayasan Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary yang mana waqaf
tanahnya berasal dari Tuan Guru H. Zainal Ilmi. Asrama tersebut mempunyai 15
kamar tidur dan dapat menampung sekitar 75 orang santri. Saat ini asrama
tersebut sudah mulai perlu direnovasi dan dibenahi segala fasilitas
pendukungnya namun ketiadaan dana khusus untuk hal itu, dan tidak adanya
anggaran daerah untuk renovasi asrama santri. Sedangkan asrama yang satunya
bernama Asrama “Istiqomah” mempunyai 2 tingkat dan 7 kamar
dan dapat menampung santri 42 orang dulunya asrama tersebut bekas
bangunan madrsah Istiqomah (nama lain
sebelum nama ponpes sekarang ini) keberadaan asrama itu saat ini sudah tidak
ada lagi yang dibangun pada tahun 1966. hilangnya asrama tersebut tidak lepas
karena ketiadaan alokasi dana renovasi biaya pemeliharaan sehingga hancur
dimakan usia karena terbuat dari kontruksi kayu, tanah tersebut waqaf dari Datu
H.M. Sa’ad. Dan karena keterbatasan daya tampung asrama sekarang ini, banyak
santri yang bermukim untuk menempuh pendidikan diponpes ini, menumpang dan
menyewa rumah-rumah penduduk disekitar pondok pesantren. Semoga kedepannya ada
para agniya atau instansi yang peduli untuk menanam investasi mendirikan asrama
santri, khusunya asrama puteri yang sekarang ini tidak ada.
Dan Asrama Santri Puteri
Al Arsyadiayah dari bangunan untuk
tambahan local belajar sumbangan depdikdas tahun 2006. Karena local belajar
masih dianggap memadai dan mencukupi maka bangunan tersebut difungsikan sebagai
asrama santri puteri pada tahun 20011. Dengan kapasitas sekitar 20 orang.
Perpustakaan
Keterbatasan ruangan
sehingga perpusatakaan santri hanya ada satu buah khusus untuk tingkat TKA/TPA
dan Diniyah Awwaliyah sedangkan perpustakaan untuk Diniyah Wustho dan Diniyah
Ulya menempati ruang guru sekaligus ruang kepala. Padalah perpustakaan adalah
bagian terpenting untuk bahan galian ilmu agama setelah belajar mengajar,
pembenahan perpustakaan adalah bagian terpenting dalam program jangka panjang
pembinaan dan pengembangan pondok pesantren.
Musholla
Musholla yang ada saat
ini pula merangkap ruang aula dan dipakai bersama untuk masing- masing tingkat
dalam lingkungan pondok pesantren. Musholla tersebut juga difungsikan sebagai
tempat majelis ta’lim ba’da magrib dan kegiataan peribadatan santri dan
asatidzah.
Ruang pertemuan
Untuk menggelar acara
rutin tahunan wisuda santri, kelulusan alumni dan pertemuan yang bersekala
sedang maka ruang kelas / local belajar difungsikan sebagai ruang pertemuan,
saat ini pondok pesantren tidak mempunyai ruang pertemuan yang representatif.
Ketenagaan
Pondok Pesantren dibawah
asuhan / pimpinan Guru H.M. Fadhil Zein
yang membawahi tingkat Taman Kanak-Kanak Al-Qur’an&Taman Pendidikan
Al-Qur’an (TKA/TPA) Madrasah Diniyah Awwaliyah, Madrasah Diniyah Wustho, dan
Madrasah Diniyah Ulya dan sejak tahun pelajaran 2008/2009 Pimpinan dibantu oleh
Wakil Pimpinan ( Badal Rois Am ) Guru H.M. Mazani AR (merangkap sebagai Kepala
Diniyah Ulya) karena pimpinan saat kini sudah sepuh.
Keadaan Asatidzah
Asatidzah tahun
20111/2012 yang mengabdi dilingkungan Pondok Pesantren Syekh Muhammad Arsyad
Al-Banjary dari tingkat TKA/TPA sampai dengan Diniyah Ulya berjumlah 38 orang
dan 61 % alumni dari Pondok Pesantren Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary dan 39 %
alumni Pondok Datuk Kalampayan Bangil Jawa Timur dengan rincian sebagai berikut
:
No.
|
Jenjang
/ Tingkat
|
Asatidzah
|
Jumlah
|
|
Lk.
|
Pr.
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
TKA/TPA
|
0
|
4
|
4
|
2
|
Diniyah Awwaliyah
|
10
|
7
|
17
|
3
|
Diniyah Wustho
|
12
|
0
|
12
|
4
|
Diniyah ‘Ulya
|
7
|
0
|
7
|
5
|
Wajar Dikdas (Paket B)
|
5
|
10
|
13
|
J
u m l a h
|
34
|
21
|
55
|
Keadaan Santri
Santri yang menuntut
ilmu di Pondok Pesantren Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary berasal dari sekitar
ponpes. dan juga dari daerah luar kecamatan Martapura Timur dan luar kabupaten
Banjar serta luar Provinsi Kalimantan Selatan. Kebanyakan latar belakang
pekerjaan orang tua santri adalah petani dan wirausaha, dan yang menarik dari
kehadiran santri luar (santri pemondok) adalah kebanyakannya dulunya orang tua
santri pernah menempuh pendidikan dipondok pesantren ini sehingga diteruskan
kembali oleh anak-anaknya untuk nyantri
disini.
Data keadaan santri
untuk tahun pelajaran 2012 / 2013 ini
adalah sebagai berikut :
No.
|
Jenjang
Pendidikan
|
Keadaan
Santri
|
Jumlah
|
||
Tingkat
|
M
a s a
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
1
|
TKA Sullamul Ulum
|
1
Tahun
|
39
|
28
|
67
|
2
|
TPA Sullamul Ulum
|
1
Tahun
|
29
|
34
|
63
|
3
|
Diniyah Awwaliyah
|
6
Tahun
|
267
|
177
|
444
|
4
|
Diniyah Wustho
|
3
Tahun
|
119
|
81
|
200
|
5
|
Diniyah ‘Ulya
|
3
Tahun
|
80
|
34
|
114
|
Pondok
Pesantren
|
532
|
354
|
886
|
Perkembangan santri
dalam menempuh pendidikan di Pondok Pesantren ini dari tahun ketahun mengalami
peningkatan yang sigmifikan, dan ini sangat menggembirakan kita semua sebagai
bagian dan andil pondok pesantren untuk ikut serta berperan dalam mencerdaskan
ruhani generasi Islam dan mempertebal rasa ke-Imanan dan ke-Tauhidan mereka
serta mempertajam nilai spiritual mereka
dalam mengarungi kehidupan yang penuh kompetitif dan persaingan duniawi.
Karena memperhatikan
latar belakang ekonomi orang tua santri maka kepada kita semua wajib hukumnya
untuk selalu memikirkan kelangsungan dan kelancaran pendidikan mereka agar
tidak putus ditengah jalan, maka bea siswa dan orang tua asuh serta program
lainnya adalah bagian dari jalan untuk memelihara agar mereka tetap eksis dalam
menempuh pendidikan agamanya di pondok pesantren ini.
Keadaan Tenaga
Administrasi
Sebagaimana diketahui
bersama, kelahiran sebuah pondok pesantren atau madrasah adalah hasil dari
kreatifitas murni dari para tokoh agama dan ulama terdahulu dan dikelola dengan
system yang sederhana pula, maka kadang masalah administrasi dan manajemen
pengelolaan pondok pesantren seperti tidak begitu penting, padalah dibidang
tenaga adminstrasi inilah dapat dilihat kemajuan sebuah pondok pesantren atau
madrasah diniyah. Maka untuk kedepannya pihak yang merasa membawahi pondok
pesantren dapat melakukan pelatihan tenaga administrasi agar profesional
dibidangnya.
Tenaga Administrasi yang
ada di lingkungan pondok pesantren diambil dari asatidzah yang mempunyai
kecakapan dan kelebihan dalam bidangnya yaitu masing-masing tingkat mempunyai
tenaga administrasi dalam hal ini Tata
Usaha (TU) sebagai berikut :
No.
|
Jenjang
/ Tingkat
|
Tata
Usaha / Bendaharawan
|
Merangkap
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
TKA/TPA
|
Marfu’ah
|
G
u r u
|
2
|
Diniyah Awwaliyah
|
Ma'mun Taufiq
|
G
u r u
|
3
|
Diniyah Wustho
|
Ali Sadikin Chalidy
|
-
|
4
|
Diniyah ‘Ulya
|
Ali Sadikin Chalidy
|
-
|
5
|
Wajar Dikdas (Paket B)
|
M. Yamin HM.
|
G
u r u
|
6
|
Pondok Pesantren
|
H.M. Sya’rani Muchlis
|
G
u r u
|
Fasilitas Penunjang
Karena keterbatasan dana
sebagaimana umumnya keadaan pondok pesantren dan madrasah diniyah yang hanya
dikelola murni oleh masyarakat yang peduli akan keberlangsungkan keagamaan,
maka untuk fasilitas lapangan olah raga tidak menjadi prioritas utama dan hanya
menjadi penunjang tambahan, maka yang ada hanya lapangan sederhana yang
menggunakan halaman asrama dan pondok pesantren sebagai sarana olah raga santri
seperti Bulu Tangkis dan Tenis Meja.
Demikian juga sarana
transportasi tidak pernah memiliki kendaraan roda empat untuk kelancaran pondok
pesantren, mungkin kiranya pihak lain yang peduli dapat memikirkan dan membantu
fasilitas penunjang seperti ini.
Mengenai kitab dan buku-buku
untuk perpustakaan sudah dimulai pembenahan secara sedikit demi sedikit sebagai
bagian penunjang bacaan asatidzah dan santri sesuai tingkatan kelas mereka.
Beberapa tahun terakhir ini tiap tahun Departemen Agama Kabupaten memberikan
kitab-kitab dan buku-buku sebagai bahan perpustakaan, dan semoga ini akan terus
berlanjut dan berkesinambungan.
Dan untuk Laboratorium
dan Balai Pengobatan, sepertinya ini hanya harapan dan rencana saja, pondok
pesantren tidak mempunyainya, sekali lagi ini masalah klasik saja yaitu
keterbatasan dana dan daya untuk merealisasikannya.
POLA PENGELOLAAN DAN PEMBELAJARAN
Typologi Pondok Pesantren.
Sesuai dengan garis dari
pendahulu (para pendiri pondok pesantren ini) typology pondok pesanten mengacu
kepada pendidikan agama dalam hal ini pengkajian ilmu-ilmu agama (Salafiyah)
dan biasa disebut kurikulum lokal Diniyah namun tetap mengedepankan asas
ahlussunnah :
المحافظة على القديم الصالح والأخذ بالجديد الأصلح
“Mempertahankan tradisi lama yang baik dan menerima
pembaharuan yang lebih baik”
Pola Pengelolaan Tata Usaha
Untuk kelancaran
manajemen adminstrasi pondok pesantren, maka tiap unit tingkatan mempunyai
Tenaga administrasi sendiri-sendiri, dan untuk hal urusan eksternal dibawah
koordinasi dan bimbingan pimpinan pondok yang juga mempunyai tenaga Administrasi
(Tata Usaha) tersendiri, dan ini berjalan secara efektif dan selaras serta
berkesinambungan.
Kurikulum dan Metode Pembelajaran
Kurikulum yang digunakan
dalam pendidikan dipondok pesantren ini adalah kurikukulum lokal diniyah mengacu kepada
penggalian kitab-kitab kuning
salafiyah ahlussunnah wal jama’ah. Sekitar 20 tahun ponpes juga melaksanakan
pendidikan formal dengan kurikulum Depag dan Diknas untuk tingkat Tsanawiyah
dan Aliyah (sejak 2007/2008 terlikuidasi) dan sebagai gantinya sejak tahun
pelajaran 2008 / 2009 oleh Departemen Agama dan Dinas Pendidikan kabupaten
Banjar, ponpes ini diikutsertakan dalam program Wajar Dinas dengan nomor dan
tanggal piagam penetapan penyelenggaraan wajar diknas nomor : 335 / 2008
tanggal : 01 Agustus 2008 . Tetapi yang diprioritaskan adalah pendidikan non
formal (Kurikulum Lokal Takhassus Diniyah) ini tidak terlepas dari warisan
para ulama terdahulu dalam menghadirkan pondok pesantren ini ditengah-tengah
masyarakat dan ini Insya Allah akan terus dipertahankan sebagai bagian ijtihad dan ikhtiar kolektif untuk
tetap eksis menyelenggarakan pendidikan lokal non formal, karena sudah terbukti
menghasilkan out put yang baik ditengah-tengah masyarakat.
Metode pembelajaran
menggunakan media tatap muka diruang belajar dan untuk tingkat TKA/TPA dan Diniyah
Awwaliyah memakai system Guru Kelas sedangkan untuk tingkat Diniyah Wustho dan
Diniyah ‘Ulya memakai system Guru Mata Pelajaran.
Kegiatan Ekstra Kurikuler
Untuk
meningkatkan kualitas santri dalam berbagai disiplin ilmu, dan sebagai bekal
terjun ketengah masyarakat, kegiatan tambahan yang bersifat ilmiyah, amaliyah
terus dibenahi dan ditingkatkan dengan diadakannya kegiatan ekstra kurikuler,
antara lain :
- Peringatan Hari Besar Islam (PHBI)
- Majelis Ta’lim Ba’da Maghrib malam Selasa dan Kamis (khusus santri putera)
- Majelis Ta’lim Ba’da Magrib malam Rabu (Khusus Puteri)
- Kegiatan Muhadhoroh
- Pembacaan Maulid Shimtuddurar Malam Kamis Ba’da Isya (Khusus santri putera)
- Pembacaan Maulid Shimtuddurar Jum’at Pagi (Khusus santri puteri)
- Penyelennggaraan dan Pelatihan Fardu Kifayah (bagi santri putera dan puteri)
- Pembacaan Qasidah Burdah (khusus santri puteri)
- Pendalaman kitab kuning (pengajian halaqah) malam hari dirumah asatidzah senior.
- Pendalaman kitab kuning (pengajian halaqah) Jum’at pagi khusus santri puteri.
- Sholat Asar berjamaah bagi santri TKA/TPA Diniyah Awwaliyah
- Perlombaan cerdas cermat agama untuk mengisi hari-hari libur setelah selesai penyelenggaraan tiap ujian.
Ouput dan Input Ponpes dalam Masyarakat
Alumni dan eks santri sejak
pertama kali diluluskan sampai sekarang mencapai kurang lebih seribu orang
tersebar dikawasan Kalimantan Selatan dan sekitarnya, umumnya para alumni
menjadi panutan masyarakat sekitar dan menjadi pimpinan Madrasah / Ponpes /
Majelis Ta’lim ditempat asalnya dan ada yang menjadi Dosen, Guru Agama Islam
Honorer, Penghulu, PNS dan pejabat daerah.
Sebagian dari alumni ada
yang memberikan perhatian dan sumbangan secara finansial dan material kepada
almamaternya tempat mereka menempuh pendididkan dulu.
P E N U T U P
Demikian sekilas Profil
Pondok Pesantren Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary Dalampagar Ulu Martapura Timur
Kalimatan Selatan. Seluruh Civitas Pondok Pesantren mengharapkan apresiasi,
perhatian dan kepedulian semua pihak baik swasta, perorangan maupun instansi
pemerintah daerah/pusat untuk ikut serta merasa memiliki tanggung jawab bersama
terhadap pondok pesantren ini, karena ini adalah bagian asset bangsa yang ikut
serta mencerdaskan ruhani generasi muda muslim yang religius dan mempunyai
kecerdasan intelektualitas yang harus selalu berbanding lurus untuk menggapai
kesejahteraan duniawi dan kebahagiaan Ukhrowi.
Ponpes Syekh Muhammad Arsyad Al Banjary
Dalampagar Ulu - Martapura Timur - Kalimantan
Selatan
Sekretaris Ponpes,
Ali Sadikin Chalidy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar