}
MEMANG SEBUAH PERPISAHAN KADANG MELAHIRKAN DUKA DAN KEPILUAN, AKIBAT PROSES KEBERSAMAAN DALAM KEAKRABAN, NAMUN SEMUA INI HARUS KITA TERIMA SEBAGAI AKTIFITAS KEHIDUPAN DALAM KENISCAYAAN, YANG TERPENTING BAGI KITA SEMUA, BAGAIMANA KITA MENEMUI MASA YANG AKAN DATANG DENGAN HAL YANG LEBIH BERMAKNA DAN BERGUNA, KARENA SESUNGGUHNYA KITA BERJALAN DALAM TIGA DIMENSI KEHIDUPAN, MASA LALU SEBAGAI PENGALAMAN DAN KENANGAN, BILAMANA MASA LALU ITU BURAM DAN SURAM, MAKA HENDAKLAH KITA RENOVASI DENGAN KEBAIKAN DAN PERBAIKAN DIRI, MASA SEKARANG SEBAGAI REALITAS DAN KENYATAAN, BILAMANA AKTIVITAS KITA SEKARANG MEMBERI MASLAHAT KEPADA SEKITARNYA, HARUSLAH KITA PERTAHANKLAN DAN TINGKATKAN KUALITAS SERTA KUANTITASNYA. DAN MASA AKAN DATANG SEBAGAI HARAPAN SEKALIGUS TANTANGAN, JANGAN ADA GORESAN DUKA DAN PUTUS ASA DALAM KITA MENGHADAPI DAN MENATAPNYA

Minggu, 27 Oktober 2013

"Jasa Presiden Ir. Soekarno Membuka Masjid Biru Bagi Muslim Rusia"


Setelah beliau berjasa bagi Makam Imam Bukhori. Lagi lagi Presiden Soekarno meninggalkan jasa yang begitu besar bagi umat muslim di Rusia. Yaitu sebuah masjid.



Kalau di negri kita, membangun masjid adalah perkara yang sangat mudah. Hanya mungkin terkendala masalah dana. Namun di negri Komunis ini (dulu Uni Sovyet) rasanya sangatlah mustahil. Akan tetapi berkat pemanfatan situasi yang baik serta kelihaian Ir Soekarno dalam berbicara membuat kaum muslim di Rusia dapat menunaikan ibadah di masjid

Komentar tegas Presiden Soekarno, membuat Kremlin Moskow mengizinkan umat Islam di Petersburg kembali diperbolehkan melaksanakan shalat di negeri komunis ini. Bermimpi berkunjung ke masjid ini bagi muslim Indonesia yang sedang berada di Rusia, bukan sesuatu yang aneh apalagi salah. 

Berbagai cerita unik yang pernah dilansir di media masa maupun buku selalu memberikan tambahan semangat untuk berziarah ke masjid penuh sejarah tersebut. Inilah tempat yang terus menjadi tujuan ribuan pelancong yang datang dari tanah air

St Petersburg didirikan oleh Peter the Great pada abad 17. Kota yang senantiasa menjadi rebutan banyak negara dalam berbagai masa itu memang sangat cantik, berarsitektur ala Eropa Barat dan terletak di delta sungai Neva.

Kota ini pernah menjadi ibukota kekaisaran Rusia selama dua ratus tahun. Disini pula berdiri istana-istana terkenal, seperti istana musim panas Peterhof, istana musim dingin Hermitage, benteng Peter and Paul serta landskap kota yang tidak kalah dengan kota mode Paris. 

Diantara kelebihan kota ini adalah adanya sebuah masjid yang sering disebut The Blue Mosque, atau masjid biru. Meski nama aslinya adalah masjid Jam'ul Muslimin, orang lebih sering mengasosiasikannya dengan kubah dan gerbang warna biru nan cantik yang dimilikinya.

Letaknya yang berada di jantung kota dan diantara berbagai obyek wisata utama, menjadikan masjid ini dikenal oleh siapapun. Keunikan lain dari kota yang berbatasan dengan Finlandia tersebut karena memiliki musim panas yang sangat panjang. Pada minggu ketiga bulan Juli, mahahari dari sini bisa terlihat selama 24 jam selama dua hari.

Inilah yang sering disebut dengan white night (malam putih) yang dianggap fenomena alam yang digandrungi ratusan ribu pelancong untuk menikmatinya.

Memasuki masjid ini terasa sejuk di hati dan seolah berada di suatu tempat yang akrab dengan diri kita; tempat bersujud. Di atas pintu masuknya, sebuah kaligrafi berukuran sedang memberikan perintah berdasarkan ayat Tuhan: ''Masuklah dengan damai dan aman.''

Setelah melewati ruang penerimaan, kita akan langsung masuk ke dalam masjid lantai pertama yang mampu menampung lebih dari dua ribuan jamaah. Kubah yang dari luar berwana biru, didalamnya terdapat ukiran dan lukisan yang terpengaruh oleh budaya arab dan menggantung di tengah-tengahnya lampu bulat besar bertatahkan kaligrafi buatan Rusia dengan berat lebih dari 2 ton.

Senin, 14 Oktober 2013

Khutbah Nabi Muhammad SAW di Padang Arafah


Ketika Nabi Muhammad saw sedang menunaikan ibadah haji, beliau berkhutbah di hadapan seluruh umatnya di Padang Arafah. Khutbah ini menjadi pesan Nabi Muhammad saw kepada umat muslim yang menunaikan haji dan perlu diamalkan hingga hari ini.


Isi dari khutbah Nabi Muhammad saw tersebut menyuruh kita untuk selalu menjaga akhlak ketika sedang menunaikan haji sehingga akhlak yang baik tersebut dapat selalu kita terapkan di kehidupan kita sehari-hari.

Selain itu, pesan dalam khutbah Nabi Muhammad saw tersebut mengingatkankan para jemaah haji untuk selalu menjaga persaudaraan dengan baik, di mana mekah dan padang Arafah merupakan tempat berkumpulnya umat muslim sedunia ketika musim haji.

Menjaga nilai-nilai persaudaraan, hak-hak asasi manusia, serta menjaga kehormatan setiap manusia sangatlah penting, terutama ketika beribadah haji. Contohnya, melempar jumrah yang dilakukan oleh jutaan umat hendaknya dilakukan dengan tertib, tanpa saling dorong-mendorong, dan lain sebagainya.

Inilah khutbah Nabi Muhammad saw di Padang Arafah:

“Wahai manusia sekalian, dengarkanlah perkataanku ini, karena aku tidak mengetahui apakah aku dapat menjumpaimu lagi setelah tahun ini di tempat wukuf ini.
Wahai manusia sekalian,

Sesungguhnya darah kamu dan harta kekayaan kamu merupakan kemuliaan (haram dirusak oleh orang lain) bagi kamu sekalian, sebagaimana mulianya hari ini di bulan yang mulia ini, di negeri yang mulia ini.

Ketahuilah sesungguhnya segala tradisi jahiliyah mulai hari ini tidak boleh dipakai lagi. Segala sesuatu yang berkaitan dengan perkara kemanusiaan (seperti pembunuhan, dendam, dan lain-lain) yang telah terjadi di masa jahiliyah, semuanya batal dan tidak boleh berlaku lagi. (Sebagai contoh) hari ini aku nyatakan pembatalan pembunuhan balasan atas terbunuhnya Ibnu Rabi’ah bin Haris yang terjadi pada masa jahiliyah dahulu.